Related items based on your search keywords will be listed here.

Home>For Jobseeker > Product Manager vs Project Manager: Apa Sih Bedanya?
For Jobseeker

Product Manager vs Project Manager: Apa Sih Bedanya?

Karina

April 23 • 7 min read

Di tengah maraknya perusahaan teknologi kayak start-up gitu, pasti kamu juga semakin familiar dengan job role yang ada di dalamnya. Sebut saja project manager dan product manager.

Katanya sih, kadang project manager sama product manager ini suka overlapping gitu dalam dalam beberapa skill dan kemampuannya di kantor. Tapi, masa iya sih, dua job role begini suka overlapping? Nggak ada perbedaannya kah?

Nah, ternyata ada bedanya, antara project manager dan product manager.

Gini, sebelum membahas tentang job role-nya, kamu harus ngerti dulu sama bedanya project dan product.

Produk itu bisa bentuknya apa saja, mulai dari produk fisik yang bisa kamu pegang-pegang, software, atau malah jasa atau service yang bisa memuaskan keinginan serta kebutuhan sekelompok pengguna atau user. Produk itu bisa dipakai seumur hidup tanpa ada perubahan kegunaan, atau dikembangkan terus menerus untuk bisa mengakomodasi kebutuhan user-nya.

Sedangkan project itu merupakan usaha dengan tujuan menciptakan produk atau layanan. Project memiliki rentang waktu tertentu untuk dibuat dan diselesaikan. Biasanya, project ini melewati lima tahapan dalam pembuatannya: inisiasi, planning, eksekusi, monitoring, kontrol, dan closure.

Bedanya itu ada di timeline. Beda sama project, product itu bukan kegiatan dalam waktu yang sementara. Produk ini harus terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan user atau customer untuk membuktikan kegunaannya. Di sinilah kegunaan project. Project di sini bertujuan untuk memelihara, meningkatkan, atau mendiversifikasi produk.

Sekarang, mari kita masuk ke topik job role-nya, product manager dan project manager.

Product manager itu yang menetapkan dan memiliki keseluruhan arahan produk, dan arahan itu harus terus diikuti sampai produknya rilis di pasaran.

Product manager bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pengguna, menerjemahkannya ke dalam desain atau minimum viable product (MVP) dan memimpin tim pengembangan untuk membangun produk dan memenuhi kebutuhan tersebut.

Seorang product manager harus memiliki intuisi untuk mengetahui kapan harus memindahkan uji produk, kapan harus menunda rilis produk, atau malah menghapus atau menarik produk dari pasaran. Product manager juga bertanggung jawab atas fungsi suatu produk.

Itulah alasannya product manager harus berkolaborasi dengan tim penjualan, pemasaran, dan kesuksesan dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan customer atau user. Selain itu, product manager juga harus memastikan bahwa mereka telah memenuhi tujuan bisnis secara keseluruhan, dalam hal ini tujuan dalam pendapatan, keunggulan dari kompetitor, dan kepuasan pelanggan.

Tanggung jawab dari product manager antara lain sebagai berikut:

  1. Mengelola konsep hingga desain, produk sampel, pengujian produk, biaya, cara produksi, promosi, dan masa pakai produk
  2. Menyampaikan rencana produk, termasuk target pasar, prediksi pendapatan, laba, investasi untuk produk
  3. Bertanggung jawab untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan pemasaran melalui survei lapangan, perencanaan strategis, dan implementasi di lapangan

Product manager juga harus dapat menggunakan data bisnis yang ada untuk membuat roadmap strategy.

Beda lagi, nih, sama project manager. Kalau project manager itu lebih fokus ke dunia taktik dan lebih berfokus pada keputusan eksekusi.

Setelah produk tersebut di-brainstorm sama product manager, kini giliran project manager yang mengambil alih. Project manager harus bisa menerjemahkan produk tersebut untuk direalisasikan oleh tim produk desain. Project manager juga mengembangkan timeline untuk pengembangan produk tersebut.

Gampangnya sih, project manager itu bertanggung jawab untuk menyelesaikan proyek dengan sukses dalam anggaran biaya, waktu, dan kualitas yang telah disepakati.

Biasanya, kerjaannya project manager itu berkutat di role seperti ini:

  1. Manajemen risiko dan masalah, seorang project manager harus terlibat dalam penentuan dan berusaha untuk meminimalkan potensi risiko yang mungkin menunda jalannya pengerjaan proyek.
  2. Perencanaan dan penjadwalan SDM, seorang project manager harus bisa menyusun jadwal dan menugaskan rekan kerjanya untuk menjadi tim di pengerjaan proyek. Seorang project manager juga harus bisa menyusun daftar tugas, bahan, infrastruktur, laporan, dan SDM untuk mengerjakan proyek.
  3. Manajemen lingkup, seorang project manager harus bisa menyeimbangkan antara anggaran yang ada dan waktu untuk mengerjakan. Jika anggaran dan waktu yang ada tidak seimbang, maka project manager harus memodifikasi ruang lingkup proyek secara keseluruhan agar bisa sesuai dengan kesepakatan seluruh isi tim.

Kira-kira, bisa nggak sih, project manager sama product manager dirangkap sama satu orang saja?

Tentu saja tidak bisa. Kedua job role ini harus banget dipisahin, kerjanya mereka ini harus duet, tiap job role harus bisa melengkapi satu sama lain untuk memastikan kalau perusahaan bisa berjalan secara mulus.Tertarik nggak buat mendalami salah satu dari kedua job role ini? Dengar-dengar sih, gajinya menarik, loh!

Share Via:

About The Writer

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. More about Karina

Comments (0) Post Comment

No comment available yet!