
7 Langkah Hadapi Tren HR Masa Depan dengan Strategi Rekrutmen
Tahun yang baru membutuhkan semangat serta strategi yang baru untuk menghadapi tantangan yang juga baru. Belum adanya kepastian kapan perekonomian akan kembali pulih setelah terhantam oleh pandemi COVID-19 yang melanda dunia, membuat perusahaan diharapkan untuk terus beradaptasi dengan suasana dan lingkungan bekerja dan pengaturan perekonomian yang baru. Begitu pula dengan perencanaan strategi rekrutmen untuk menghadapi tren HR di tahun yang akan mendatang. Perencanaan strategi rekrutmen ini bu

Rekruter, Ini 3 Kunci Strategi Hadapi Tren HR Masa Depan
Pandemi yang terjadi di awal Januari 2020 hingga sekarang memang membuat semua aspek kehidupan manusia harus disesuaikan ulang. Selagi vaksin belum disebar dan didistribusikan secara merata di seluruh dunia, maka masyarakat diminta untuk terus menerapkan beberapa protokol kesehatan dan juga strategi dalam bertahan hidup agar terhindar dari virus yang mudah menular ini. Nyatanya, tidak hanya kehidupan sehari-hari manusia yang harus disesuaikan dan dirancang strategi baru. Dalam merekrut kandidat

7 Tren HR dan Pekerja Setelah Pandemi Berakhir
Sudah lebih dari sembilan bulan lamanya masyarakat dunia diminta untuk berdiam dan beraktivitas dari rumah, tidak membuat kerumunan, menjaga jarak satu sama lain, selalu menggunakan masker, hingga selalu melakukan disinfektan setiap selesai bepergian keluar rumah. Semua dilakukan demi menjaga satu sama lain agar tetap sehat dan meminimalisir kemungkinan terjangkit virus COVID-19 yang mulai mewabah sejak Januari 2020 lalu. Syukurnya, pada Desember awal kemarin, beberapa perusahaan farmasi mulai

Cara Ukur Kesuksesan Penerapan Pengalaman Rekrutmen yang Baik
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, pengalaman rekrutmen yang baik yang dialami dan dirasakan oleh kandidat sangat penting pelaksanaannya untuk rekruter dan perusahaan. Walaupun lapangan kerja memang tidak sebanding dengan membludaknya jumlah pencari kerja, namun tetap saja, di dalam pasar lowongan pekerjaan, saling sikut untuk mendapatkan kandidat terbaik tetap terjadi. Jika rekruter tidak dapat memperlakukan kandidat dengan baik, bukan tidak mungkin kandidat-kandidat potensial ini akan berp