Related items based on your search keywords will be listed here.

Home>For Jobseeker > Begini Cara Ampuh Mengatasi Quarter Life Crisis
For Jobseeker

Begini Cara Ampuh Mengatasi Quarter Life Crisis

Karina

August 15 • 6 min read

Hidup itu memang perjalanan yang panjang, banyak lika-liku dan tantangan. Semua orang pasti pernah merasakan rasanya sedih, stress, galau, patah hati, dan kecewa, yang berbalut dengan ketidakmampuan otak dan jiwa dalam menampung itu semua. Jika kamu sedang menginjak usia 20-an, dan sedang mengalami hal ini, hati-hati karena bisa jadi kamu mengatasi quarter life crisis, dan rasanya kamu perlu cara mengatasi quarter life crisis.

Setiap orang yang sedang berada di rentang usia 20-25 tahun, apalagi mereka yang sudah berkarir, memang sering rentang mengalami yang namanya quarter life crisis. Bahkan, usia 29 tahun juga ada loh yang masih cari cara mengatasi quarter life crisis, karena mereka terkadang masih suka mengalami hal itu. Tanda-tandanya yang sering dialami adalah rasa sedih yang berkelanjutan, galau, merasa gagal, merasa keras pada diri sendiri, semua yang berujung pada rasa frustrasi yang mendalam. Yes, kalau dibiarkan, quarter life crisis memang bisa membuatmu jatuh ke dalam lubang depresi yang dalam.
Terus, bagaimana yah cara mengatasi quarter life crisis? Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Mengatasi Ras Frustrasi

1.Sadar kalau kita bukan siapa-siapa

Loh, katanya suruh mengatasi rasa frustrasi dan depresi, kok malah dibikin down gini sih? Sabar, ini bukan bertujuan untuk demotivasi kamu, bukan untuk membuat kamu ragu dan menyerah. Tapi justru ini bisa membuatmu merasa sebaliknya.

Tahu nggak sih, terkadang rasa frustrasi itu hadir justru karena kita merasa kita lebih hebat, kita bisa melakukan semuanya, kita lebih baik dari siapapun. Yes, optimis itu memang perlu, tapi menaruh ekspektasi tertinggi untuk dirimu sendiri justru bisa membuatmu tertekan karena faktanya kamu nggak akan bisa mencapai standar itu. Lebih baik kamu menerima dirimu saat ini, menerima keterbatasanmu dan sadar kalau kamu biasa-biasa saja. Dengan begitu, kamu bisa lebih bebas, lebih leluasa untuk belajar dan mengejar standar yang kamu mau dalam kehidupan.

2.Jauhi pemikiran yang berlebihan

Otak kita memang punya kapasitas yang besar untuk berpikir. Hal ini sih udah nggak bisa dipungkiri lagi karena faktanya memang begitu. Tapi, memikirkan segala sesuatu secara berlebihan justru akan membuat kamu menjadi pusing sendiri.

Percayalah, diri kita secara mental itu punya kapasitas yang terbatas untuk menerima suatu masalah. Jadi, nggak semua hal perlu kamu pikirkan dan akhirnya membuat kamu stress dan gila. Mendingan fokus pada hal-hal penting saja dan bermanfaat untuk dirimu. Intinya, sayangi dirimu sendiri deh.

3.Memaafkan diri sendiri

Saat kita merasa frustrasi, seringkali kita mengalaminya karena kita merasa semua adalah kesalahan dari diri kita. Kita merasa kalau itu semua berawal dari kita. Semuanya selalu karena kita sendiri.

Padahal, nggak semua hal itu berawal dari kamu, kok! Setiap dari kita wajar melakukan kesalahan dan itu wajar. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri, yang justru membuatmu menjadi merasa bersalah dan menyerah. Santai saja, melakukan kesalahan itu hal yang wajar kok, dan semua yang kamu alami pasti akan pergi cepat atau lambat. Jadi, maafkanlah dirimu dan belajarlah untuk bangkit dari itu.

4.Kamu bukan korban

Sering dari kita merasa bahwa dunia seakan mau runtuh karena kita melakukan kesalahan. Dunia seakan membenci kita karena apa yang kita lakukan. Padahal, faktanya nggak semua hal di dunia ini harus tentang kamu, kok.

Yes, bukan kamu satu-satunya orang yang pernah gagal. Setiap orang pernah mengalami titik terburuknya, jadi berhentilah menjadi korban untuk setiap masalahmu. Lebih baik introspeksi , terima kenyataan tentang apa yang kamu hadapi, dan beranjak dari situ untuk menjadi lebih baik lagi.

5.Datangi ahlinya bila perlu

Jangan pernah main-main dengan masalah mental, termasuk dalam hal quarter life crisis. Beberapa dari kamu mungkin pernah menganggap ini sebagai hal yang sepele, tapi padahal nggak sesepele itu.

Mungkin ada baiknya kamu membicarakan hal ini kepada orang terdekatmu, seperti teman terdekat atau keluarga untuk mencari tahu permasalahannya. Namun, jika yang kamu hadapi dirasa sudah cukup berat, jangan ragu-ragu untuk bertemu psikiater, atau psikolog, yang lebih mengerti soal kesehatan mental. Bisa jadi ada hal tersembunyi yang sebetulnya nggak kamu sadari.

Nah, jadi, masihkah kamu galau soal cara mengatasi quarter life crisis? Semoga udah nggak lagi yah.

Cari lowongan yang pas untuk karirmu? Temukan di Kalibrr.id, sekarang!

Share Via:

About The Writer

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. More about Karina

Comments (0) Post Comment

No comment available yet!